Rabu, 24 April 2013

Mahasiswa UST YOGYAKARTA menuntut Pengembalian UST Sebagai Kawah Candradimukanya Pendidikan Indonesia








Mahasiswa UST dalam Aksi Unjuk Rasa


Yogyakarta- Sejumlah mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta melakukan aksi damai  pada Rabu (24/4) guna menuntut penurunan biaya kuliah, kampus ini dinilai tidak sesuai dengan ideologi Taman Siswa.

Koordinator Lapangan, Arnold menyatakan aksi ini merupakan pernyataan sikap mahasiswa UST terhadap kebijakan kampus (rektorat) yang dinilai menyalahi ideologi Taman Siswa, diantaranya adalah peningkatan biaya kuliah, Kuliah Kerja Nyata (KKN), Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dan akses internet.

“Kami merasa kebijakan yang diambil kampus hanya permainan semata  dan itu tidak sesuai dengan ideologi Taman siswa. Seperti biaya perkuliahan yang semula naik setiap 2 tahun menjadi 1 tahun. Biaya KKN yang dulu Rp 375.000 saat ini dinaikkan menjadi Rp 500.000. Biaya akses internet yang dulu digratiskan sekarang tiba-tiba harus membayar Rp 150.000 perbulan jika ingin menikmati akses internet dengan kbps cepat.” Katanya di sela-sela aksi.

Menurut dia, hal tersebut memberatkan mahasiswa yang selama ini mengenal Universitas Sarjawiyata Tamansiswa (UST) sebagai Universitas ‘perjuangan’ dengan biaya lebih murah.

“Taman Siswa merupakan salah satu titisan dari basis perjuangan Ki Hadjar Dewantara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Seharusnya para pejabatnya mendukung perjuangan itu dengan menghidupi kampus bukan mencari hidup dari kampus,” ujar mahasiswa Fakultas Teknik itu.

Oleh karenanya, dirinya menuntut agar ada transparansi yang diberitahukan kepada mahasiswa terkait dengan peningkatan biaya-biaya tersebut dan dilakukan dialog terbuka.

“Kami menuntut diadakan dialog terbuka paling lambat tiga hari setelah aksi ini dimana pejabat kampus dan semua mahasiswa  duduk bersama untuk membahas permasalahan tersebut.” Urainya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Rusdian Nur Dermawan di tengah aksi mengatakan sepakat kepada mahasiswa untuk meminta transparansi biaya kuliah tersebut.

“Saya kira jika dipersoalkan sistem pembayaran, selagi masih dalam konteks untuk mendukung kontinuitas kualitas operasional kampus dan peruntukannya transparan tidak masalah,” katanya.

Kecuali, mahasiswa dapat menuntut apabila pada kenyatannya setelah dinaikkan ternyata tidak ada implikasi positif terhadap kualitas pembelajaran yang diberikan kepada mahasiswa.

“Saya kira Pak Rektor selalu Terbuka untuk berdialog,” katanya mengakhiri.

Dalam aksi ini mahasiswa membawa spanduk dan poster pernyataan sikap. Aksi ini melibatkan semua mahasiswa dari berbagai fakultas mulai Fakultas Pertanian, Psikologi, Teknik, Ekonomi dan Keguruan dan Ilmu Pendidikan sempat membuat Jalan Kusuma Negara Macet pasalnya mereka melakukan aksi dengan berjalan kaki di jalan utama dari kampus FKIP menuju kampus pusat UST di Jalan Kusuma Negara No 157 Yogyakarta.


Tidak ada komentar: