Selasa, 23 April 2013

Dialog Pukulan Akhir Bagi WTO Bersama Pablo Solon


YOGYAKARTA- Forum dialog Bertajuk ‘Pukulan Akhir Bagi WTO’ yang diadakan di Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) yang berlokasi di Jalan Bintaran Wetan No 11 Yogyakarta menghadirkan Pablo Solon sebagai pembicara. Forum dialog tersebut mendiskusikan tentang Perjanjian Perdagangan Bebas (Free Trade Agreement/FTA)dan dampaknya terhadap negara berkembang.
Pablo Solon, Direktur Eksekutif Focus on Global South mengatakan perjanjian perdagangan bebas hanya akan menguntungkan negara maju ketimbang negara berkembang.
“Dalam perjanjian perdagangan bebas akan terjadi penyamarataan antara industri negara-negara maju dan negara berkembang. Padahal masing-masing negara memiliki kondisi dan situasi yang berbeda,” Kata Pablo.
Menurut dia, penyamarataan persaingan tersebut tidak adil dan berimbas pada negara anggota organisasi perdagangan dunia (World Trade Organisation/WTO).
“Dampak perdagangan bebas terhadap negara berkembang akan mematikan industri nasional jika tidak kuat bersaing dengan industri dari negara maju.Tidak ada keberpihakan terhadap negara lemah, dalam FTA negara yang kuat akan mengeksploitasi negara yang lemah,” papar mantan Duta Besar Bolivia untuk Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) periode 2009-2011.
Kata dia, negara Bolivia saat ini sedang melakukan perlawanan untuk tidak bergabung dengan FTA melalui pendirian kawasan perdagangan khusus Amerika Latin.
“Dalam FTA juga akan diatur investasi dan hak kekayaan intelektual (HKI). Selan itu FTA juga akan memberikan tuntutan bagi negara berkembang untuk memperlakukan investor asing sama dengan pemilik industri nasional,” Imbuhnya.
Sementara itu, menurut Kirnadi, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) DIY mengatakan FTA telah membuat banyak industri garmen dan tekstil di Indonesia kolaps, sehingga mendorong peningkatan jumlah pengangguran.
“Oleh karenanya, kami mengajak berbagai gerakan sosial untuk mengkritisi kembali pembentukan WTO serta FTA yang akan diselenggarakan pada 3-6 Desember 2013 di Bali,” ujarnya.
Forum dialog tersebut dihadiri oleh berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat, Mahasiswa, dan organisasi buruh se DIY.

(Liputan WLN untuk SM)

Tidak ada komentar: