Sabtu, 13 April 2013

FKM NTT Bersatu Menuntut Keadilan



YOGYAKARTA – Setidaknya 300 Orang yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa NTT Bersatu (FKM NTT B) di Yogyakarta, Sabtu (13/4) turun ke jalan guna menuntut keadilan.
Mereka adalah mahasiswa NTT yang  berasal  dari beberapa perguruan tinggi di Yogyakarta Aksi ini berlangsung di Boulevar UGM. Para pengunjuk rasa menuntut pertanggungjawaban dari negara dan aparat kepolisian untuk mengusut tuntas peristiwa Lapas Cebongan sampai membawa pelaku ke Pengadilan Hak Asasi Manusia.
“Ini bukan perkara etnis semata, meski yang ditembaki di Lapas tersebut merupakan warga NTT. Ini sebagai bentuk aksi warga Indonesia tentang rasa keadilan. Lapas yang harusnya mendapat perlindungan penuh secara hukum dari negara malah dimasukki oleh kelompok bersenjata, ini permasalahan HAM,” Tandas Juru Bicara FKM NTT B, Dedy.
Dedy juga menambahkan, Aksi ini merupakan aksi damai. Rakyat Yogyakarta jangan mau diprovokasi oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab. Dirinya setuju premanisme perlu diberantas sesuai hukum yang berlaku.
“Kami sangat mendukung kota Yogyakarta harus aman, setiap yang melanggar aturan harus diadili sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Kami turut berbela sungkawa untuk Serka Santoso dan keluarga yang ditinggalkan. Kami hanya meminta keadilan ditegakkan,” Papar Tommy Alexander, koordinator Lapangan.
Tommy mengatakan, dirinya dan FKM NTT  menuntut SBY agar membuka dan membawa kasus ini seterang-seterangnya. Harapannya tidak ada lagi peristiwa serupa yang terjadi di Yogyakarta.
Para pengunjuk rasa juga mengelar aksi teaterikal menceritakan bagaimana keempat tahanan yang ditembak secara membabi buta oleh anggota kopasus. Massa juga mengadakan tabur bunga di lokasi. 
 “Ada 300 personel untuk mengamankan aksi damai ini. Personel yang diturunkan merupakan gabungan dari 19 Polsek  Se Polres Sleman,” ujar Kompol Herry Suryanto, Kabag Ops Polres Sleman saat di wawancarai setelah melakukan briefing kepada pasukan.
Aksi ini berlangsung selama sejam, pukul 11.00 WIB – 12.00 WIB. Pengunjuk rasa dengan sendirinya mengantisipasi akan penyusup yang masuk untuk memprovokasi. Massa membawa sejumlah spanduk berisi tuntutan dan beberapa poster bertuliskan ‘Usut Tuntas Kasus Pelanggaran HAM’ ‘Rakyat Mencintai Kedamaian, Negara Merusak Kedamaian’ ‘Turut Berduka Cita Bagi Keluarga Sertu Santoso’ dan ‘Rakyat Jangan Diadu Domba’.  Aksi berjalan dengan damai.



Tidak ada komentar: