Mahasiswa UST dalam Aksi Unjuk Rasa |
Yogyakarta- Sejumlah mahasiswa Universitas Sarjanawiyata
Tamansiswa Yogyakarta melakukan aksi damai pada Rabu (24/4) guna menuntut penurunan biaya
kuliah, kampus ini dinilai tidak sesuai dengan ideologi Taman Siswa.
Koordinator Lapangan, Arnold menyatakan aksi ini merupakan
pernyataan sikap mahasiswa UST terhadap kebijakan kampus (rektorat) yang
dinilai menyalahi ideologi Taman Siswa, diantaranya adalah peningkatan biaya
kuliah, Kuliah Kerja Nyata (KKN), Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dan akses internet.
“Kami merasa kebijakan yang diambil kampus hanya permainan
semata dan itu tidak sesuai dengan
ideologi Taman siswa. Seperti biaya perkuliahan yang semula naik setiap 2 tahun
menjadi 1 tahun. Biaya KKN yang dulu Rp 375.000 saat ini dinaikkan menjadi Rp
500.000. Biaya akses internet yang dulu digratiskan sekarang tiba-tiba harus
membayar Rp 150.000 perbulan jika ingin menikmati akses internet dengan kbps
cepat.” Katanya di sela-sela aksi.
Menurut dia, hal tersebut memberatkan mahasiswa yang selama
ini mengenal Universitas Sarjawiyata Tamansiswa (UST) sebagai Universitas ‘perjuangan’
dengan biaya lebih murah.
“Taman Siswa merupakan salah satu titisan dari basis
perjuangan Ki Hadjar Dewantara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia.
Seharusnya para pejabatnya mendukung perjuangan itu dengan menghidupi kampus
bukan mencari hidup dari kampus,” ujar mahasiswa Fakultas Teknik itu.
Oleh karenanya, dirinya menuntut agar ada transparansi yang
diberitahukan kepada mahasiswa terkait dengan peningkatan biaya-biaya tersebut
dan dilakukan dialog terbuka.
“Kami menuntut diadakan dialog terbuka paling lambat tiga
hari setelah aksi ini dimana pejabat kampus dan semua mahasiswa duduk bersama untuk membahas permasalahan
tersebut.” Urainya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(FKIP), Rusdian Nur Dermawan di tengah aksi mengatakan sepakat kepada mahasiswa
untuk meminta transparansi biaya kuliah tersebut.
“Saya kira jika dipersoalkan sistem pembayaran, selagi masih
dalam konteks untuk mendukung kontinuitas kualitas operasional kampus dan
peruntukannya transparan tidak masalah,” katanya.
Kecuali, mahasiswa dapat menuntut apabila pada kenyatannya
setelah dinaikkan ternyata tidak ada implikasi positif terhadap kualitas
pembelajaran yang diberikan kepada mahasiswa.
“Saya kira Pak Rektor selalu Terbuka untuk berdialog,”
katanya mengakhiri.
Dalam aksi ini mahasiswa membawa spanduk dan poster
pernyataan sikap. Aksi ini melibatkan semua mahasiswa dari berbagai fakultas
mulai Fakultas Pertanian, Psikologi, Teknik, Ekonomi dan Keguruan dan Ilmu
Pendidikan sempat membuat Jalan Kusuma Negara Macet pasalnya mereka melakukan
aksi dengan berjalan kaki di jalan utama dari kampus FKIP menuju kampus pusat
UST di Jalan Kusuma Negara No 157 Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar