YOGYAKARTA – Setidaknya 300 Orang yang tergabung dalam Forum
Komunikasi Mahasiswa NTT Bersatu (FKM NTT B) di Yogyakarta, Sabtu (13/4) turun
ke jalan guna menuntut keadilan.
Mereka adalah mahasiswa NTT yang berasal dari beberapa perguruan tinggi di Yogyakarta
Aksi ini berlangsung di Boulevar UGM. Para pengunjuk rasa menuntut
pertanggungjawaban dari negara dan aparat kepolisian untuk mengusut tuntas
peristiwa Lapas Cebongan sampai membawa pelaku ke Pengadilan Hak Asasi Manusia.
“Ini bukan perkara etnis semata, meski yang ditembaki di
Lapas tersebut merupakan warga NTT. Ini sebagai bentuk aksi warga Indonesia
tentang rasa keadilan. Lapas yang harusnya mendapat perlindungan penuh secara
hukum dari negara malah dimasukki oleh kelompok bersenjata, ini permasalahan
HAM,” Tandas Juru Bicara FKM NTT B, Dedy.
Dedy juga menambahkan, Aksi ini merupakan aksi damai. Rakyat
Yogyakarta jangan mau diprovokasi oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung
jawab. Dirinya setuju premanisme perlu diberantas sesuai hukum yang berlaku.
“Kami sangat mendukung kota Yogyakarta harus aman, setiap
yang melanggar aturan harus diadili sesuai dengan hukum yang berlaku di
Indonesia. Kami turut berbela sungkawa untuk Serka Santoso dan keluarga yang
ditinggalkan. Kami hanya meminta keadilan ditegakkan,” Papar Tommy Alexander,
koordinator Lapangan.
Tommy mengatakan, dirinya dan FKM NTT menuntut SBY agar membuka dan membawa kasus
ini seterang-seterangnya. Harapannya tidak ada lagi peristiwa serupa yang
terjadi di Yogyakarta.
Para pengunjuk rasa juga mengelar aksi teaterikal
menceritakan bagaimana keempat tahanan yang ditembak secara membabi buta oleh
anggota kopasus. Massa juga mengadakan tabur bunga di lokasi.
“Ada 300 personel
untuk mengamankan aksi damai ini. Personel yang diturunkan merupakan gabungan dari
19 Polsek Se Polres Sleman,” ujar Kompol
Herry Suryanto, Kabag Ops Polres Sleman saat di wawancarai setelah melakukan briefing kepada pasukan.
Aksi ini berlangsung selama sejam, pukul 11.00 WIB – 12.00
WIB. Pengunjuk rasa dengan sendirinya mengantisipasi akan penyusup yang masuk
untuk memprovokasi. Massa membawa sejumlah spanduk berisi tuntutan dan beberapa
poster bertuliskan ‘Usut Tuntas Kasus Pelanggaran HAM’ ‘Rakyat Mencintai
Kedamaian, Negara Merusak Kedamaian’ ‘Turut Berduka Cita Bagi Keluarga Sertu
Santoso’ dan ‘Rakyat Jangan Diadu Domba’. Aksi berjalan dengan damai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar