Aliansi Peduli Lingkungan Adakan Aksi Peringati Hari Bumi
Teaterikal Hari Bumi (Sumber: Dok Pribadi) |
YOGYAKARTA – sejumlah
orang yang tergabung dalam Aliansi Peduli Lingkungan menggelar aksi damai guna
memperingati hari Bumi 22 April. Aksi damai ini dimulai di depan Gedung DPRD
DIY, Senin (22/4) pukul 12.00 WIB. Dalam aksinya, peserta menuntut
dihapuskannya Undang-Undang Penanaman Modal Asing no 25 Tahun 2007 (UU PMA
2007). Pasalnya, UU PMA menyebabkan kerusakan bumi yang semakin parah. Kerusakan
yang terjadi bukan berasal dari gejolak alami, melainkan karena sifat
eksploitasi pada kandungan yang ada di dalam bumi.
Dengan disahkannya UU PMA bearti membuka pintu
lebar untuk swasta/asing untuk menguasai areal yang mempunyai kekayaan alam,
mata air, mineral, tanah , minyak bumi, dan gas.
“UU Penanaman Modal
Asing ini tidak berpihak kepada rakyat. Kita semua akan bertindas dan dikuasai
oleh asing karena ada jenjang waktu hingga 150 tahun dalam kontrak karya, ” Ujar
Husdan Samekarian, koordinator aksi.
Husdan menyuruh seluruh
peserta aksi yang pria membuka baju yang kemudian dilumuri lumpur. Ini
merupakan bentuk penderitaan masyarakat Indonesia dalam seratus tahun kedepan. Dengan
adanya jenjang waktu hingga 150 tahun, merupakan waktu yang lama dan
mengakibatkan semakin parahnya kerusakan alam di Tanah Air.
“Semua akan menderita,
semua akan cacat, semua akan kelaparan. Tidak ada lagi hutan yang menyumbang
oksigen untuk dunia ini dan Tidak ada lagi sungai tempat anak-anak kita
bermain,” tandas Mahasiswa Mercu Buana Yogyakarta saat memberikan orasinya.
Husdan juga
mengingatkan masyarakat Indonesia khususnya Yogyakarta untuk menanggapi secara
serius dan peduli akan UU PMA. UU PMA merupakan bentuk ketidakadilan pemerintah
dalam pengelolaan sumber daya alam (SDA) yang seharusnya dipergunakan untuk
mensejahterakan bangsa Indonesia.
“Kita sebagai rakyat
harus berjuang merebut hak atas pemanfaatan karena alam adalah milik bersama
dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan rakyat. Jangan percaya ketika ada yang
mengatakan Pendidikan akan Gratis, Kesehatan Murah, Kesejahteraan ketika
perundang-undangan ini terus bertahan,” pungkasnya.
Peserta selain menggelar
orasi lingkungan sambil membentangkan poster terkait peringatan hari bumi yang
jatuh pada Senin (22/4) dan menuntut
penghapusan UU PMA. Pengunjuk rasa juga melakukan aksi teatrikal yang menggambarkan bagaimana kapitalis menguasai sumber daya alam yang ada. Massa mengadakan longmarch ke titik nol kilometer. Aksi ini mendapat perhatian seluruh masyarakat yang berada di Malioboro. Aksi ini berjalan dengan damai meski sempat membuat ruas jalan malioboro tersendat (wulan untuk Suara Merdeka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar